Saturday, February 12, 2011

SISTEM EKONOMI INDONESIA

SISTEM EKONOMI INDONESIA

Sistem Perekonomian di Indonesia kian hari kian menurun hal ini ditandai dengan adanya inflasi. Terjadinya inflasi di mulai pada tahun 1997 dimana pada masa itulah awal terjadinya krisis. Saat itu pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya berkisar pada level 4,7 persen, sangat rendah dibandingkan tahun sebelumnya yang 7,8 persen. Kondisi keamanan yang belum kondusif akan sangat memengaruhi iklim investasi di Indonesia.

PENGERTIAN SISTEM

Sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Esensinya sistem terdiri dari:
1. komponen-komponen dalam sistem tersebut, mencakup
- perangkat keras/hardware,
- perangkat lunak/software,
- prosedur-prosedur/procedure,
- perangkat manusia/brainware, dan
- informasi/information itu sendiri;
2.serta fungsi-fungsi teknologi di dalamnya yaitu:
- input,
- proses/process,
- output,
- penyimpanan/storage dan
- komunikasi/communication.

PENGERTIAN EKONOMI

Ekonomi adalah Suatu bidang sains sosial yang mengkaji bagaimana manusia mengagihkan sumber ekonomiyang terhad untuk menenuhi kehendak manusia yang tidak terhad Sistem ekonomi dapat berfungsi sebagai :

a. Sarana pendorong untuk melakukan produksi

b. Cara atau metode untuk mengorganisasi kegiatan individu

c. Menciptakan mekanisme tertentu agar distribusi barang dan jasa terlaksana dengan baik.

Macam-macam SistemEkonomi

Sistem ekonomi sebagai solusi dari permasalahan ekonomi yang terjadi dapat dibedakan menjadi 4 macam, yaitu :

1. Sistem Ekonomi Tradisional

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

3. sistem ekonomi Komando (Terpusat)

4. Sistem Ekonomi Campuran

1. Sistem Ekonomi Tradisional

Sistem ekonomi tradisional merupakan sistem ekonomi yang diterapkan oleh masyarakat tradisional secara turun temurun dengan hanya mengandalkan alam dan tenaga kerja.

Ciri dari sistem ekonomi tradisional adalah :

1. Teknik produksi dipelajari secara turun temurun dan bersifat sederhana

2. Hanya sedikit menggunakan modal

3. Pertukaran dilakukan dengan sistem barter (barang dengan barang)

4. Belum mengenal pembagian kerja

5. Masih terikat tradisi

6. Tanah sebagai tumpuan kegiatan produksi dan sumber kemakmuran

Sistem ekonomi tradisional memiliki kelebihan sebagai berikut:

1. Tidak terdapat persaingan yang tidak sehat, hubungan antar individu sangat erat

2. Masyarakat merasa sangat aman, karena tidak ada beban berat yang harus dipikul

3. Tidak individualistis

Kelemahan dari sistem ekonomi tradisional adalah :

1. Teknologi yang digunakan masih sangat sederhana, sehingga produktivitas rendah

2. Mutu barang hasil produksi masih rendah Saat ini sudah tidak ada lagi negara yang menganut sistem ekonomi tradisional, namun di beberapa daerah pelosok, seperti suku badui dalam, sistem ini masih digunakan dalam kehidupan sehari – hari

2. Sistem Ekonomi Pasar (Liberal/Bebas)

Sistem ekonomi pasar adalah suatu sistem ekonomi dimana seluruh kegiatan ekonomi mulai dari produksi, distribusi dan konsumsi diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar.

Sistem ini sesuai dengan ajaran dari Adam Smith, dalam bukunya An Inquiry Into the Nature and Causes of the Wealth of Nations.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :

1. Setiap orang bebas memiliki barang, termasuk barang modal

2. Setiap orang bebas menggunakan barang dan jasa yang dimilikinya

3. Aktivitas ekonomi ditujukan untuk memperoleh laba

4. Semua aktivitas ekonomi dilaksanakan oleh masyarakat (Swasta)

5. Pemerintah tidak melakukan intervensi dalam pasar

6. Persaingan dilakukan secara bebas

7. Peranan modal sangat vital Kebaikan dari sistem ekonomi antara lain:

1. Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi

2. Setiap individu bebas memiliki sumber-sumber produksi

3. Munculnya persaingan untuk maju

4. Barang yang dihasilkan bermutu tinggi, karena barang yang tidak bermutu tidak akan laku dipasar

5. Efisiensi dan efektivitas tinggi karena setiap tindakan ekonomi didasarkan atas motif mencari laba

Kelemahan dari sistem ekonomi antara lain:

1. Sulitnya melakukan pemerataan pendapatan

2. Cenderung terjadi eksploitasi kaum buruh oleh para pemilik modal

3. Munculnya monopoli yang dapat merugikan masyarakat

4. Sering terjadi gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasisumber daya oleh individu

3. Sistem Ekonomi Komando (Terpusat)

Sistem ekonomi komando adalah sistem ekonomi dimana peran pemerintah sangat dominan dan berpengaruh dalam mengendalikan perekonomian. Pada sistem ini pemerintah menentukan barang dan jasa apa yang akan diproduksi, dengan cara atau metode bagaimana barang tersebut diproduksi, serta untuk siapa barang tersebut diproduksi.

Ciri dari sistem ekonomi pasar adalah :

1. Semua alat dan sumber-sumber daya dikuasai pemerintah

2. Hak milik perorangan tidak diakui

3. Tidak ada individu atau kelompok yang dapat berusaha dengan bebas dalam kegiatan perekonomian

4. Kebijakan perekonomian diatur sepenuhnya oleh pemerintah Kebaikan dari sistem ekonomi terpusat adalah: 1. Pemerintah lebih mudah mengendalikan inflasi, pengangguran dan masalah ekonomi lainnya

2. Pasar barang dalam negeri berjalan lancar

3. Pemerintah dapat turut campur dalam hal pembentukan harga 4. Relatif mudah melakukan distribusi pendapatan

5. Jarang terjadi krisis ekonomi

Kelemahan dari sistem ekonomi terpusat adalah :

1. Mematikan inisiatif individu untuk maju

2. Sering terjadi monopoli yang merugikan masyarakat

3. Masyarakat tidak memiliki kebebasan dalam memilih sumber daya

5. Sistem Ekonomi Campuran

Sistem ekonomi campuran merupakan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat, dimana pemerintah dan swasta saling berinteraksi dalam memecahkan masalah ekonomi.

Ciri dari sistem ekonomi campuran adalah :

1. Merupakan gabungan dari sistem ekonomi pasar dan terpusat

2. Barang modal dan sumber daya yang vital dikuasai oleh pemerintah

3. Pemerintah dapat melakukan intervensi dengan membuat peraturan, menetapkan kebijakan fiskal, moneter, membantu dan mengawasi kegiatan swasta.

4. Peran pemerintah dan sektor swasta berimbang Penerapan sistem ekonomi campuran akan mengurangi berbagai kelemahan dari sistem ekonomi pasar dan komando dan ditujukan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat.

Secara umum saat ini hampir tidak ada negara yang murni melaksanakan sistem ekonomi terpusat maupun pasar, yang ada adalah kecenderungan terhadap ekonomi pasar seperti Amerika, Hongkong, dan negara–negara eropa barat yang berpaham liberal, sementara negara yang pernah menerapkan ekonomi terpusat adalah Kuba, Polandia dan Rusia yang berideologi sosialis atau komunis.

SEJARAH EKONOMI

Kita akan membagi sejarah ini dalam beberapa tahap perekonomian, karena pemerintahan telah berganti-ganti dan kebijakan perekonomian juga berubah-ubah. Kita membagi dalam tujuh tahap, yaitu:
Perekonomian orde lama
Perekonomian orde baru
Perekonomian transisi
Perekonomian reformasi
Perekonomian gotong royong
Perekonomian Indonesia Bersatu I
Perekonomian Indonesia Bersatu II

Uraian masing-masing perekonomian diuraikan sebagai berikut:
Perekonomian orde lama
Program Banten (1950 – 1951)

Tujuan program ini untuk mempersatukan kelompok pribumi untuk bisa mengembangkan aktivitas ekonomi Indonesia
Program Urgensi Perekonomian (1952-1954)

Program ini disebut Soemitro’s plan, bertujuan agar:
BNI 1946 harus dinasionalisir, karena saat itu masih ada saham VOC di dalamnya
Memberikan kesempatan seluas-luasnya pada pengusaha pribumi untuk mengambil alih perusahaan-perusahaan VOC
Pemerintah mengambil alih perusahaan pelayaran yang masih dikelola oleh VOC (sekarang menjadi PELNI)
Program Repelita I (1955 – 1960)

Bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat, namun belum tercapai
Program Repelita II (1960 – 1965)

Indonesia mulai berhubungan dengan dunia luar (ekspor dan impor), mulai ada pinjaman Luar Negeri, namun sebagian peruntukannya untuk pembangunan mercusuar (Politik Mercusuar Soekarno)

Pada tahun 1965 ada pemberontakan G30S-PKI pada bulan September dan pada bulan November terjadi Senering atau pemotongan uang rupiah dari 1000 rupiah menjadi hanya 1 rupiah. Senering ini dilakukan karena diprediksi akan terjadi Hyper Inflation sampai 500 %.
Perekonomian orde baru
Repelita I (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Perbedaan repelita orde baru dan orde lama;

Orde Lama: rencana pembangunan lima tahunan, dan disusun oleh DPR dan perancang Negara/cabinet

Orde Baru: rencana pembangunan lima tahun, disusun oleh DPR, Kabinet, dosen, masyarakat.

Pada repelita I menitikberatkan pada sektor perekonomian yang didukung oleh sektor industry. Muncul istilah Trilogi Pembangunan 1)Stabilitas Nasional 2)Pemerataan 3)Pertumbuhan Ekonomi. Pada masa ini, yang diekspor masih berupa bahan mentah.
Repelita II (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Trilogy pembangunan diubah urutannya menjadi 1)Pertumbuhan ekonomi 2)Pemerataan dan 3) Stabilitas Nasional. Produk yang diekspor adalah WIP. Kebijakan ekonomi yang terkenal adalah adanya KNOP 15 tanggal 15 November 1978, isinya 1)Masyarakat harus mencintai produk dalam negeri 2) Mendorong ekspor 3) Memberikan tariff spesifik bagi barang impor
Repelita III (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Trilogy pembangunan menjadi 1) Pemerataan pembangunan dan hasil2nya 2) Pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi 3) Stabilitas Nasional yang sehat dan dinamis.

Terdapat kebijakan devaluasi rupiah tanggal 30 Maret 1983 dengan menurunkan nilai rupiah menjadi 937 rupiah per dollar. Terdapat kebijakan deregulasi perbankan oleh Soemarlin (gebrakan Soemarlin pertama) tanggal 1 Juni 1983 karena ada bank2 yang meminjam dana dari BI namun khawatir akan disalahgunakan.
Repelita IV (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Muncul kebijakan devaluasi tanggal 12 September 1986 karena banyak produk2 Indonesia yang digudangkan di luar negeri dan aliran kas masuk berkurang (saat itu telah dipakai neraca pembayaran ‘ Balance of Payment). Selain itu, muncul juga kebijakan deregulasi, tanggal 12 Oktober 1987 tentang penyederhanaan aturan dan tanggal 27 Oktober 1988 tentang deregulasi dan debirokratisasi (birokrasi dipangkas dan bank2 diberi kemudahan pendiriannya).
Repelita V (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Muncuk kebijakan uang ketat (tight money policy) untuk mengatasi inflasi yang meningkat tajam (gebrakan Soemitro kedua)
Repelita VI (1 April 1969 – 31 Maret 1974)

Pengalihan dana pembangunan ke Indoseia Timur, karena sebelumnya 75% KBI 25% KTi menjadi 40% KBI dan 60% KTI. Muncul krisis mata uang, krisis moneter sampai krisis ekonomi pada tahun 1997-1998.
Perekonomian transisi (era Presiden B.J. Habibie)

Terdapat prestasi yang mengagumkan yakni nilai tukar rupiah dari 16.000 menjadi 6.000 rupiah. Muncul kebijakan Jaring Pengaman Sosial (social safety net)
Perekonomian reformasi (era Presiden K.H. Abdurrahman Wahid)

Terjadi banyak keanehan dan tidak terdapat kebijakan perekonomian.
Perekonomian gotong royong (era Presiden Ibu Megawati Soekarnoputri)

Kebijakan privatisasi – menjual BUMN sehat ke luar negeri.
Perekonomian Indonesia Bersatu I (era SBY- JK)

Muncul program Bantuan Langsung Tunai (BLT), PNPM Mandiri, Jamkesmas.
Perekonomian Indonesia Bersatu II (era SBY – Boediono)

Belum ada kebijakan baru, melanjutkan kebijakan IB 1 dan muncul kasus Century.