satu tetes
dua tetes
tiga tetes hingga ratusan tetes air mata ku jatuh
bersimpuh darah
aku tak punya kesempatan lagi
aku ingin mengatakannya
kau pergi
bukan untuk dengan yang lain tapi untuk keabadianmu
aku sedih tapi aku tak sakit
karena tak pernah sedikit pun kau menyakitiku
aku cinta kau aku sayang kau
kau yang paling ku lindungi di antara seluruhnya
kau yang aku resapi
kau yang aku tunggu waktu yang tepat
kau yang ku cinta
kau adalah puisi2 cintaku
No comments:
Post a Comment