Saturday, April 9, 2011

Perkembangan Ekonomi Indonesia

Definisi perkembangan adalah pertumbuhan dan pemekaran secara regular dan dengan aksi induktif terbentuk berbagai alat tubuh atau bagian tubuh. Pada hewan tingkat tinggi prose situ terjadi pada stadium embrio menjadi fetus. Asal atau produksi embrio itu disebut embriogeni. Produksi embrio itu mencakup 2 fase pokok yaitu gamtogenesis dan fertilisasi.

  1. Gametogenesis terdiri dari proses pembentukan sperma yang disebut spermatogenesis.
  2. Fertilisasi merupakan spermatozoon (haploid) dan ovum (haploid) masing-masing mengandung inti yang mengandung separuh jumlah kromosom dan sering disebut pronukreus (prainti). Jika kedua pronukleus tersebut bersatu maka terjadilah fertilisasi.

PERKEMBANGAN EKONOMI INDONESIA

Krisis nilai tukar telah menurunkan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Nilai tukar rupiah yang merosot tajam sejak bulan Juli 1997 menyebabkan pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam triwulan ketiga dan triwulan keempat menurun menjadi 2,45 persen dan 1,37 persen. Pada triwulan pertama dan triwulan kedua tahun 1997 tercatat pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 8,46 persen dan 6,77 persen. Pada triwulan I tahun 1998 tercatat pertumbuhan negatif sebesar -6,21 persen.

Merosotnya pertumbuhan ekonomi tidak dapat dilepaskan dari masalah kondisi usaha sektor swasta yang makin melambat kinerjanya. Kelambatan ini terjadi antara lain karena sulitnya memperoleh bahan baku impor yang terkait dengan tidak diterimanya LC Indonesia dan beban pembayaran hutang luar negeri yang semakin membengkak sejalan dengan melemahnya rupiah serta semakin tingginya tingkat bunga bank. Kerusuhan yang melanda beberapa kota dalam bulan Mei 1998 diperkirakan akan semakin melambatkan kinerja swasta yang pada giliran selanjutnya menurunkan lebih lanjut pertumbuhan ekonomi, khususnya pada triwulan kedua tahun 1998. (grafik 1)
alt

Sementara itu perkembangan ekspor pada bulan Maret 1998 menunjukkan pertumbuhan ekspor nonmigas yang menggembirakan yaitu sekitar 16 persen. Laju pertumbuhan ini dicapai berkat harga komoditi ekspor yang makin kompetitif dengan merosotnya nilai rupiah. Peningkatan ini turut menyebabkan surplus perdagangan melonjak menjadi 1,97 miliar dollar AS dibandingkan dengan 206,1 juta dollar AS pada bulan Maret tahun 1997. Impor yang menurun tajam merupakan faktor lain terciptanya surplus tersebut. Impor pada bulan Maret 1998 turun sebesar 38 persen sejalan dengan menurunnya pertumbuhan ekonomi.

No comments:

Post a Comment